poltekkesternate.com – Kehilangan fungsi tubuh, entah karena cedera, penyakit, atau kondisi medis tertentu, bisa bikin dunia serasa jungkir balik. Hal-hal yang biasanya gampang dilakukan tiba-tiba jadi butuh bantuan orang lain. Nggak heran kalau banyak orang jadi cemas, frustrasi, atau bahkan kehilangan arah. Semua perasaan itu wajar, kok.
Di poltekkesternate.com, kami sering dapet cerita dari pasien yang merasa putus asa karena perubahan besar yang terjadi di hidupnya. Tapi kabar baiknya, kecemasan itu bisa dikelola. Bukan berarti rasa cemas langsung hilang, tapi dengan beberapa langkah kecil dan dukungan yang tepat, kamu bisa belajar berdamai dan kembali merasa lebih tenang menjalani hari.
1. Akui dan Validasi Perasaanmu
Langkah pertama yang penting banget adalah mengakui kalau kamu memang sedang cemas, sedih, atau kecewa. Jangan memaksa diri untuk terlihat kuat atau pura-pura baik-baik saja. Nggak masalah kok kalau kamu merasa down, itu bentuk reaksi alami manusia saat menghadapi perubahan besar.
Menerima perasaan ini bisa membantu kamu mulai menyusun langkah ke depan. Menolak atau menekan emosi malah bisa bikin stres makin numpuk. Jadi, berikan ruang untuk diri sendiri merasakan dan memproses semuanya.
2. Curhat ke Orang Terpercaya
Jangan simpan semua di dalam hati. Coba ngobrol sama orang yang kamu percaya—bisa keluarga, sahabat, atau bahkan tenaga medis seperti psikolog. Cerita yang dibagikan bukan cuma bikin hati lebih lega, tapi juga bantu kamu dapet sudut pandang baru.
Kadang, orang lain bisa kasih saran yang nggak kamu pikirkan sebelumnya. Atau cukup dengan mereka mendengarkan aja, itu udah jadi bentuk dukungan yang besar buat kamu.
3. Cari Komunitas atau Grup Dukungan
Bergabung dengan komunitas yang berisi orang-orang dengan pengalaman serupa bisa jadi penyemangat luar biasa. Kamu akan sadar kalau kamu nggak sendiri. Banyak orang lain yang juga sedang berjuang, dan kalian bisa saling tukar cerita, motivasi, dan tips.
Di poltekkesternate.com, kami sering menyarankan pasien untuk ikut support group, entah secara langsung atau online. Dengan begitu, perasaan terisolasi bisa berkurang dan kamu punya lingkungan yang bisa memahami kondisimu.
4. Latihan Pernapasan dan Relaksasi
Saat cemas, tubuh kita secara otomatis masuk mode “siaga” yang bikin jantung berdetak lebih cepat, napas jadi pendek, dan pikiran makin kacau. Coba tenangkan diri dengan teknik pernapasan dalam atau relaksasi otot.
Kamu bisa ambil napas dalam lewat hidung, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan lewat mulut. Lakukan ini selama beberapa menit sampai detak jantung dan pikiran terasa lebih tenang.
5. Fokus pada Hal yang Masih Bisa Dilakukan
Memang, ada beberapa fungsi tubuh yang mungkin hilang atau terbatas. Tapi bukan berarti kamu nggak bisa melakukan apapun. Coba fokus ke hal-hal yang masih bisa kamu lakukan dan nikmati. Entah itu menulis, mendengarkan musik, menggambar, atau ngobrol dengan teman.
Menemukan “kekuatan baru” ini bisa jadi cara buat bangkit dan menemukan identitas baru yang tetap berharga meskipun tubuh nggak sepenuhnya sama seperti dulu.
6. Buat Rutinitas Harian
Kecemasan sering muncul karena pikiran merasa tidak terkontrol. Nah, punya rutinitas harian yang terstruktur bisa bantu mengurangi rasa kacau itu. Mulai dari waktu bangun, makan, aktivitas ringan, waktu istirahat, sampai kegiatan santai di sore atau malam hari.
Rutinitas bikin hari terasa lebih terarah dan meminimalisir waktu kosong yang biasanya jadi momen overthinking muncul.
7. Jaga Pola Makan dan Tidur
Kesehatan mental dan fisik saling berkaitan. Kalau kamu kurang tidur atau makan sembarangan, mood dan tingkat kecemasan bisa lebih sulit dikontrol. Usahakan tidur cukup 7–9 jam tiap malam dan makan makanan yang seimbang serta bergizi.
Hindari kafein berlebih atau makanan manis yang bisa bikin mood naik-turun. Lebih baik konsumsi makanan yang kaya vitamin B, magnesium, dan omega-3 yang dikenal bantu stabilkan suasana hati.
8. Hindari Media Sosial Secara Berlebihan
Scroll media sosial kadang bisa jadi pelarian, tapi hati-hati kalau terlalu sering malah bikin kamu banding-bandingin diri dengan orang lain. Ingat, apa yang ditampilkan di media sosial belum tentu sesuai kenyataan.
Kalau kamu merasa lebih cemas setelah buka medsos, coba batasi waktu penggunaannya. Fokuslah pada progresmu sendiri, sekecil apapun itu.
9. Konsultasi ke Tenaga Profesional
Kalau kamu merasa kecemasan mulai mengganggu aktivitas harian atau bikin kamu susah tidur dan makan, sebaiknya temui psikolog atau psikiater. Mereka bisa bantu kamu menemukan cara yang lebih tepat dan aman untuk mengelola kecemasan, termasuk terapi atau pengobatan jika diperlukan.
Di poltekkesternate.com, kami percaya bahwa kesehatan mental adalah bagian penting dari proses penyembuhan fisik. Jangan ragu cari bantuan profesional karena itu bukan tanda kelemahan, tapi bentuk kepedulian pada diri sendiri.
10. Beri Waktu dan Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
Proses adaptasi itu butuh waktu. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain atau merasa gagal karena belum bisa pulih secepat yang diharapkan. Setiap orang punya jalannya masing-masing.
Beri apresiasi untuk tiap kemajuan kecil yang kamu capai. Hari ini bisa duduk sendiri lebih lama? Itu pencapaian. Bisa makan tanpa bantuan? Itu hebat. Hargai perjalananmu, sekecil apapun langkahnya.
Penutup: Kamu Berharga, Apa Pun Kondisinya
Menghadapi kehilangan fungsi tubuh memang berat, tapi bukan akhir dari segalanya. Kamu tetap punya nilai, tetap bisa bahagia, dan tetap bisa punya tujuan hidup yang berarti. Cemas itu wajar, tapi jangan biarkan itu mengendalikan hidupmu.
Di poltekkesternate.com, kami percaya setiap orang punya kekuatan dalam dirinya untuk bangkit. Pelan-pelan, satu langkah dalam satu waktu, kamu akan menemukan kembali versi dirimu yang kuat dan berdaya.